HEADLINE
latest
berita
randomposts3
berita/block-1

MUSLIMAT NU

MUSLIMAT NU/block-5

GP ANSOR NU

GP ANSOR NU/block-6

FATAYAT NU

FATAYAT NU/block-6

IPNU

IPNU/block-6

IPPNU

IPPNU/block-6

PMII

PMII/block-6

PS PAGAR NUSA

PS PAGAR NUSA/block-6

ISNU

ISNU/block-6

PERGUNU

PERGUNU/block-6

SARBUMUSI

SARBUMUSI/block-8

JQH

JQH/block-8

LDNU

LDNU/block-5

LP MA’ARIF NU

LP MA’ARIF NU/block-2

RMINU

RMINU/block-2

LPNU

LPNU/block-2

LPPNU

LPPNU/block-2

LKKNU

LKKNU/block-2

LAKPESDAM NU

LAKPESDAM NU/block-2

LPBHNU

LPBHNU/block-5

LESBUMI NU

LESBUMI NU/block-2

LAZISNU

LAZISNU/block-2

LWPNU

LWPNU/block-2

LBMNU

LBMNU/block-2

LTMNU

LTMNU/block-2

LKNU

LKNU/block-2

LFNU

LFNU/block-2

LTNNU

LTNNU/block-2

LPBI NU

LPBI NU/block-2

LKQNU

LKQNU/block-2

LPKPNU

LPKPNU/block-5

Latest Articles

Audiensi PCNU Kudus ajak PJ. Bupati Kudus dan jajarannya atasi PEKAT

 


Seiring turunnya Surat Keputusan (SK) dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tentang Struktur Pengurus Cabang NU (PCNU) Kabupaten Kudus masa Khidmah 2024 – 2029, tertanggal 1 November 2024, PCNU Kudus langsung merapatkan barisan. Setelah sebelumnya menggelar forum ta’aruf di Pesantren Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Kudus yang mendapatkan arahan langsung dari Rois Syuriah PCNU Kudus, Rama KH. M. Ulil Albab Arwani yang mewanti pentingnya bergerak dan khidmah di NU harus benar-benar nata ati, menata niat, bukan karena apa-apa dan arena siapa-siapa, tapi harus diniati ibadah dan ikhlas karena Allah Subhanahu wata’ala. Mengikuti jejak para Ulama pendiri dan penggerak NU yang telah merintis wadah gerakan untuk kemaslahatan umat melalui NU tali jagad peradaban Islam. 

Bergerak cepat Rabu (13/11/2024) jajaran PCNU Kudus audiensi dengan Pj. Bupati Kudus dan jajarannya disamping untuk ta’aruf, juga mengajak berkolaborasi atasi berbagai penyakit masyarakat (Pekat) yang makin memprihatinkan di beberap kota di Jawa Tengah dan DIY.  Sebagai wujud antisipasi PCNU Kudus menggalang jejaring untuk membendung dan mengatasi kemungkinan terjadinya berbagai kekerasan dalam masyarakat, minuman keras, Narkoba, judi online dan juga berbagai bentuk penyimpangan yang berdampak pada penyakit fisik maupun kesehatan mental. 

Rombongan PCNU Kudus yang dipinpim langsung oleh Ketua Tanfidziyah. Drs. H. Asyrofi Masyito yang didamping Sekretaris, H. Nur Said,  Bendahara, H Ihdi Fahmi dan jajaran wakil ketua dan wakil sekeretaris; dr. H. Abdul Hakam, H. Sarmanto, H. Fajar Nugroho, Wiyono, Ali Imran dan Agus Hari Ageng  diterima langsung oleh PJ Bupati Kudus, Dr. HM. Chasan Habibie bersama jajaran Sekda, Revlisianto Subekti, Kabag Kesra H. Syafi.i, dan juga dan Kepala Badan Kesbangpol, Mohamad Aan Fitriyanto. 

Dalam pengantarnya Asyrofi Masyito menyampaikan perkenalan dengan jajaran PCNU Kudus dan menegaskan bahwa NU sebagai organisasi sosial keagamaan dan kemasyaratan dalam khidmah khaira ummah perlu menjalin kerjasama kolaborasi dengan berbagai stake holder, termasuk pihak Pemda Kudus dalam mengatasi berbagai penyakit masyarakat dan juga membangun kemaslatan umat lebih luas.  Tiga isu utama yang titik tekan PCNU Kudus ke depan dalam bidang kemandirian ekonomi, pendidikan dan layanan kesehatan. Dengan forum audiensi ini diharapkan terbangun keselarasan dan keseimbangan dalam membangun kehidupan warga Kudus baik dalam jiwa dan raga yang selaras dengan semangat bangunlah jiwanya, bangunlah badannya.

Pj. Bupati Kudus, menyampaikan terima kasih mendalam atas kehadiran jajaran PCNU Kudus dan menyatakan siap berkolaborasi dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang merespon isu-isu kesehatan reprodukasi agar para pelajar dan santri bisa belajar dengan sehat dan cerdas. Kesempatan ini juga digunakan Pj. Bupati Kudus untuk menyampaikan komitmennya dalam mengawal impian generasi muda Kudus khususnya para santri agar tetap percaya diri dalam menyambut asa (harapan) gapai cita-citanya. “Jangan sampai para santri pesimis dalam menggapai cita-cita. Kini sudah bnyak bukti santri-santri Kudus sudah menjadi pemimpin atau berikar dari tingkat daerah, nasional bahkan internasional berbagai aspek kehidupan”, demikian Pj. Bupati Kudus mengingatkan. 

Untuk membuktikan komitmennya dalam setahun terakhir ini Pj. Bupati Kudus juga bnyak menghadirkan tokoh Kudus yang sukses di kancah nasional dan tooh-tokoh nasional lainnya menginspirasi warga Kudus dalam berbagai kesempatan agar para pemuda Kudus tergugah bangkit menggapai asa. Maka menurut Pj. Bupati berbagai penyakit masyarakat jangan sampai tumbuh menghampat pertumbuhan dan perkembangan generasi muda di Kudus dan sedini mungkin harus diantisipasi agar Kudus yag sudah dikenal dengan pesantren Al Qur’an ini tetap tumbuh dan mengawal alumninya tetap pada jalan yang benar.

Audiensi ini juga sebagai pemberitahuan dan sekaligus mohon kehadiran PJ. Bupati Kudus dalam pelantikan PCNU Kudus yang akan diselenggarakan pada pertengah Desember 2024. Acara diakhiri dengan penyerahan SK dari PBNU tentang Struktur PCNU Kudus masa khidmat 2024 – 2029. Kedua pihak sepakat komitmen untuk membangun Kudus dengan semangat religius dibawah bimbingan para tokoh agama, para Kiai dan Masyayekh di Kudus dan sekitarnya agar Kudus tetap sehat dan berkah melimpah. 


KHUTBAH IDUL FITRI 1 SYAWAL 1445 H/10 APRIL 2024 M PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA KABUPATEN KUDUS

KHUTBAH IDUL FITRI

1 SYAWAL 1445 H/10 APRIL 2024 M

PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA KABUPATEN KUDUS 







REFLEKSI HARLAH NU KE-101 PCNU KUDUS

REFLEKSI HARLAH NU KE-101 PCNU KUDUS

Melihat Muslim tapi Bukan Islam  

Prof. H. Abdurrahman Mas’ud, Ph.D


Peringatan Hari lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke 101 PCNU Kudus tahun 1445 H./2024 M cukup sederhana, namun bisa dibilang istimewa dan penuh makna. Istimewa karena menghadirkan dua narasumber yang saling melengkapi pertama adalah Rama KH. M. Ulil Albab Arwani sebagai Rois Syuriah PCNU Kudus dan Prof. H.  Abdurrahman Mas’ud, Ph.D. salah satu penggerak Lembaga Sosial Mabarot Kudus (LSMK) sebelum adanya Lambaga Kajian dan Pengembangan Sumber daya Manusia (Lakpesdam) NU Kudus. Guru Besar UIN Walisongo yang akrab dipanggil Prof Dur telah menyelami dunia pesantren khas budaya Timur dan mengalami pendidikan di Barat selama puluhan tahun sehingga perpektifnya relevan dijadikan bahan renungan bagi kepemimpinan (Leadership) bagi PCNU masa kini maupun mendatang.

Acara yang digelar 31 Januari 2024 di Aula MA NU Banat Kudus in, setelah Rama KH. M. Ulil Albab Arwani menyampaikan pesan-pesan moral pentingnya niat dan jihad dalam berNU, yakni beliau menegaskan pentingnya niat ibadah sebagai manifestasi khidmah di NU pada satu sisi. Pada sisi lain beliau juga menegaskan bahwa siapa yang berkhidmah di NU juga perlu siap berjihad dan rela berkurban dengan harta dan jiwanya. Siap berkorban untuk NU dengan harta dan jiwanya, sebagai perwujudan meneruskan perjuangan para Kiai khas pendiri NU, bukan sebaliknya, demikian Rama Yai Albab mengingatkan dengan tegas. Beliau juga berpesan agar ummat Islam secara kompak meningkatkan ekonomi Islam termasuk baikot produk pro israil.

Sementara Prof. Dur dengan pengalaman puluhan tahun hidup di Barat ikut prihatin ketika kembali ke Timur termasuk di Indonesia karena sering menemukan fenomena paradoksal antara seharusnya dan senyatanya. Dengan mengutip intelektual muslim dari Timur Tengah, Muhammad Abduh, Prof Dur menyampaikan:  I went to the West and saw Islam, but no Muslims; I got back to the East and saw Muslims, but not Islam.” ¸ di Barat banyak ditemukan nilai-nilai Islam diterapkan dalam kehidupan nyata tetapi mereka bukan muslim. Sebaliknya di Timur (termasuk di Indonesia) banyak orang muslim tetapi dalam kehidupan nyata tidak mencerminkan nilai-nilai Islam dalam berbagai segi kehidupan.


Hasl ini bisa saja menjadi bahan evaluasi bersama dalam konteks gerakan NU di Kudus. Bisa jadi sebagian kita ini jelas NUnya baik struktural maupun kultural, namun bisa saja dalam praktek kehidupan nyata dalam hal tertertu dalam berjamiyyah belum mencerminkan nilai-nilai dasar mabadi khaira ummah dalam NU seperti ash-shidqu (benar) tidak berdusta; kedua, al-wafa bil ‘ahd (menepati janji) dan ketiga at-ta’awun (tolong-menolong). Ini tantangan NU masa kini dan masa mendatang.

Maka Prof. Dur mengingatkan kepada khalayak NU pentingnya memperhatikan investasi di dunia pendidikan yang berkualitas dan berintegritas di kalangan NU. Lagi-lagi Prof Dur, mengutip Confucius yang mengatakan:  “If your plan is for one year plant rice. If your plan is for ten years plant trees. If your plan is for one hundred years educate children”, (Jika rencana Anda untuk satu tahun, tanamlah padi. Jika rencana Anda adalah sepuluh tahun, tanamlah pohon. Jika rencana Anda seratus tahun didiklah anak-anak ”. Ini menunjukkan pengembangan pendidikan Islam di NU memang investasi jangka panjang yang butuh beaya mahal, tidak hanya untuk puluhan tahun tapi ratusan tahun. Pendidikan Islam yang berkualitas  adalah salah satu solusi dalam meningkatkan pribadi maju berintegritas kuat iman taqwa (IMTAQ) dan melek  ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), tidak gagap teknologi (gaptek).

Lalu bagaimana untuk melihat sosok kader NU masa depan selaras dengan tuntutan zaman. Prof Dur dengan mengutip pandangan Barat dari Warren Buffett, seorang enterpreneur, pilantropis dan CEO sukses dari Amerika yang mengatakan:  “Look for 3 things in a person: intelligence, energy, and integrity. If they don't have the last one, don't even bother with the first two”, (Carilah 3 hal dalam diri seseorang: kecerdasan, energi, dan integritas. Jika mereka tidak memiliki yang terakhir, jangan repot-repot dengan dua yang pertama). Kutipan ini mengingatkan  kita semua dalam momentum Harlah NU ke-101 bahwa sosok kader yang berintegritas adalah hal yang utama bagi NU masa depan. Kader yang cerdas penting, kader yang energik pekerja keras juga urgen, namun yang jauh lebih genting dan penting adalah menghadirkan kader-kader NU yang berintegritas, disamping cerdas dan energik-progresif agar NU masa depan lebih gemilang menyambut Indonesia emas.

Harlah NU ke-101 di PCNU ini juga menjadi penuh makna karena ada memen peluncuran buku: Praksis Moderasi Beragama Silang Budaya, Dari Sunan Kudus hingga Kearifan Papua, kerjasama Lakpesdam NU Kudus dengan Perpustakaan IAIN Kudus. Hadirnyanya buku ini diharapkan bisa menjadi lebih bermakna sehingga pesan-pesannya lebih bernafas panjang kendatipun acara perayaan Harlah NU sudah usai. H. Fajar Nugroho, sebagai Ketua Panitia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi atas suksesnya acara Harlah NU. Selamat Harlah NU ke-101. 


LAZISNU Kudus Kumpulkan Donasi Kemanusiaan untuk Palestina Tembus Ratusan Juta Rupiah

 


NU Kudus- Bentuk perhatian warga nahdiyin terhadap kisruh yang terjadi di Palestina khususnya Gaza memanggil nurani untuk berbuat kebaikan. 

Perang yang telah berjalan lama dan mulai terjadi bom dan terbunuhnya kaum perempuan serta anak kecil perlu ada uluran tangan untuk membantunya. 

Meskipun ada berbagai macam cara usaha batin seperti berdoa untuk kemenangan Palestina tentu diiringi usaha lahir yang tidak kalah penting. 

Inisiasi sederhana dalam usaha lahir mengulurkan tangan adalah melalui bantuan kemanusiaan baik berupa uang maupun pakaian dan lain sebagainya. 

Hal tersebut dilakukan oleh LAZISNU Kudus yang menjadi pilar pendorong untuk donasi kemanusiaan terhadap Palestina. 

Alhamdulillah per 28 November 2023 LAZISNU PCNU Kudus telah mengumpulkan uang sebesar Rp738. 375.200; 31 Riyal; 1 ringgit. 

Dana ini dikumpulkan dari berbagai macam donatur yang mengamanatkan kepada LAZISNU PCNU Kudus. Semoga dana yang sudah terkumpulkan bisa diteruskan dengan baik.*

(Mu'ayyadah).

1 Safar 1445 H Besok Jumat 18 Agustus 2023 dan Doa Awal Bulan Safar


NU Kudus- Alhamdulillah, tahun 1445 H akan memasuki bulan Safar. Bulan yang jatuh setelah Muharram memiliki keistimewaan. Di akhir bulan Safar umat islam di Indonesia mengenal kearifan lokal berupa Rebo Wekasan. 

1 Safar 1445 H jatuh di hari Jumat Legi, 18 Agustus 2023. Hal ini berlandaskan Surat Keputusan Lembaga Falakiyyah NU Nomor 040-LF-PBNU/VIII/2023.

Dilansir dari laman resmi NU Online awal bulan Safar di hari tersebut karena pada saat rukyatul hilal tanggal 16 Agustus 2023 hilal masih belum tampak. 

" Berdasarkan minimal lima metode ilmu falak qath iy maka pada Rabu Wage 29 Muharram 1445H/16 Agustus 2023 M kedudukan hilal di Indonesia adalah di bawah ufuk (wilayah timur) dan di atas ufuk (wilayah barat). 

Atas dasar tersebut maka awal bulan Shafar 1445 H bertepatan dengan Jumat Legi 18 Agustus 2023 M (mulai malam Jumat) atas dasar istikmal.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama juga menghimbau kepada warga Nahdliyin dimanapun berada untuk mengamalkan doa awal bulan Safar. 

Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kemudahan dan keselamatan selama bulan yang akan dilalui. Adapun amalan doa yang bisa diamalkan adalah berikut ini. 

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيْمَانِ، وَالسَّلامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَالتَّوْفِيْقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ

Arab-Latin: Allahumma ahillahu 'alayna bil-amni wal-iiman, was-salaamati wal-Islam, wat-tawfiqi limaa tuhibbu wa tardaa. Rabbuna wa Rabbukallahu.

Artinya: "Ya Allah, jadikanlah bulan ini hadir untuk kami dengan keamanan, iman, keselamatan, Islam, dan taufik untuk apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan kami dan Tuhanmu adalah Allah."

Itulah pengumuman sekaligus amalan yang bisa dijadikan landasan bagi warga Nahdiyin untuk memasuki bulan Safar 1445 H. (Mu'ayyadah). 


Kode Etik Politik Kemenangan

 Kode Etik Politik Kemenangan

Kaji Filsafat Islam Jawa Sosrokartono, Ketua Lakpesdam NU Kudus Raih Doktor


Disertasi UIN Walisongo Semarang dengan judul Struktur Filsafat Islam Jawa dalam Ngelmu dan Laku R.M.P. Sosrokartono yang ditulis oleh Nur Said, Ketua Lakpesdam NU Kudus cukup mencuri perhatian para penguji dan hadirin mengingat salah satu temuannya disamping menformulasikan bangunan filsafat khas Islam Jawa Sosrokartono yang tak lain kakak kandung dari RA Kartini juga ada serpihan kode etik politik kemenangan yang relevan dalam  menghadapi kontestasi politik dalam Pemilu 2024. 

Setiap pemilu digelar disitu sering muncul kerawanan konflik sosial horizontal yang mengkhawatirkan ketahanan keamananan bangsa. Pesta demokrasi yang sering berkiblat pada Barat seringkali tak selaras dengan identitas lokal di Indonesia yang berakar pada ideologi Pancasila, maka perlu memanfaatkan kesadaran budaya dan kecerdasan budaya sebagai solusinya. Dalam temuannya Nur Said, menyebutkan bahwa Sosrokartono yang dikenal sebagai Guru Spiritual Soekarno ini dalam berbagai surat-suratnya berpesan pentingnya menang tanpo ngasorake (menang tanpa merendahkan). Pesan ini ternyata bersayap karena dalam pesan yang lain ia juga menegaskan pentingnya:  Menang, tanpa mejahi, tanpa nyakiti; menang, tan ngrusak ayu, tan ngrusak adil. Yen unggul, sujud bakti marang sesami”  Menang tanpa “membunuh”, tanpa menyakiti, merusak keindahan dan merusak keadilan. Kalau unggul (menang) tunjukkan dengan berbakti kepada sesama. 


Menurut Said yang juga Dosen IAIN Kudus dalam paparannya di hadapan sidang Promosi Doktor 4 Juli 2024 di UIN Walisongo Semarang tersebut, pesan-pesan Sosrokartono tersebut bersifat universal.  Kalau dihubungkan dengan Pemilu, bukan saja ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan siapa pemenangnya saja tetapi juga setelahnya. Kemenangan dalam ini lebih merupakan sikap kejiwaan seseorang. Ini menyangkut integritas dan karakter individu dalam berkontestasi. Kemenangan bisa diperloleh pra pemilu, saat pemilu dan pasca pemilu. Kemenangan sebelum pemilu adalah ketika para kontestan politik siap menang tanpa mejahi tanpa nyakiti (menang tanpa membunuh karakter, kamapanye hitam, tanpa menyakiti). Jangan sampai sebelum pemilu dimulai terjadi pembunuhan (mejahi) karakter seperti kampanye hitam (black campaign) dan berbagai ragamnya melalui para buzzer dan sejenisnya. Demi kemenangan lalu menghalalkan segala cara. Kalau seperti ini cenderung demokrasi liberal. Pola-pola seperti ini tentu menyakitkan bagi yang menjadi korban pembunuhan karakter. 

Kontestan meraih kemenangan sesungguhnya adalah yang berani kalah. Sosrokartono bilang, durung menang yen durung wani kalah (belum pemenang sejati kalu belum berani kalah). Artinya untuk meraih kemenangan harus siap jatuh bangun melalui proses panjang, proses pengkaderan yang berjenjang, tidak ujug-ujug nyalon dengan modal uang langsung jati. Pola seperti ini menurut Sosrokartono bukan pemenang sejati. Demikian paparan Nur Said di depan dewan Penguji yang terdiri dari Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag. yang diwakili oleh  Prof. Dr. H. Abdul Ghofur, M.Ag. Sekretaris/Penguji; Prof. Dr. Hj. Sri Suhandjati sebagai Promotor/Penguji, Dr. H. Abdul Muhaya, M.A. sebagai Ko-Promotor/Penguji,  Prof. Dr. Phil. Asfa Widiyanto, M.Ag., M.A. sebagai Penguji Eksternal dari UIN Salatiga, Prof. Dr. H. Suparman Syukur, M.Ag., Dr. H. Anasom, M.Hum., dan Dr. H. Machrus, M.Ag. sebagai masing- masing sebagai penguji internal dari UIN Walisongo Semarang.

Lebih lanjut Nur Said juga menegaskan bahwa ketika pemili berlangsung menang tan ngrusak ayu, tan ngrusak adil juga perlu ditonjolkan. Apa artinya kemengangan kalau dilalui dengan ketidakjujuran misalnya dengan kesaksian palsu, kecurangan dan lainnya. Kalau hal ini terjadi berarti prosesnya telah merusak keadilan (adil). Menurut Nur Said, yang juga Ketua Lakpesdam NU Kabupaten Kudus ini, Menang tanpo ngasorake juga merupakan kode etik moderasi dalam politik kemenangan. Yang menang tidak merasa berbangga dan menonjolkan diri, sedangkan yang kalah tidak berkecil hati dan merasa terhina. Dengan demikian kemangan tetap akan menumbuhkan kekeluargaan, kehangatan dan kasih sayang. Inilah yang dimaksud Yen unggul, sujud bakti marang sesami, oleh Sosrokartono. Maka ketika telah ditetapkan KPU sebagai pemenang, pasca pemilu Sang Menang perlu berbesar hati kalau memang kebijakan pemimpin pendahulunya baik yang wajib diteruskan, namun kalau kebijakan sebelumnya tidak baik perlu direformasi. Bukan waton suloyo, asal beda. 



Hadir dalam sidang Promosi doktor tersebut antara lain Warek 3 IAIN Kudus, Dr. H. Kisbiyanto, M.Pd., Kabiro IAIN Kudus, Drs. H. Muhammad Adnan, M.Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah, Dr. M. Nur Ghufron, M.Si., Wadek 1 Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus, Wakil Direktur Pascasarjana IAIN Kudus, Kaprodi Akidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus dan sejumlah dosen dan kolega civitas akademika IAIN Kudus. Dari jajaran Nahdlatul Ulama hadir juga jajaran PCNU Kudus, Drs. KH. Asyrofi Masyitho, H. Fajar Nugroho dan aktivis Ngaji Alif pengagum ajaran Sosrokartono Yudi Prastiawan. 

Bagian akhir Nur Said optimis, kalau kode etik politik kemenangan ini bisa dipegangi bersama oleh para kontestan, optimis Pemilu 2024 membawa harapan baru dirindukan anak bangsa yaitu kemenangan yang tidak mewariskan dendam, tetapi kemenangan didapat dengan jalan damai, jalan yang benar (tan ngrusak ayu dan tan ngusak adil). 

  





KHUTBAH IDUL ADHA 10 DZULHIJJAH 1444 H


 

KHUTBAH IDUL ADHA
10 DZULHIJJAH 1444 H/29 JUNI 2023 M
PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA
KABUPATEN KUDUS