Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. Dr. Muhammad Nasir, M. Si, Ph.D mengunjungi gedung PWNU Bali dalam rangka silaturahmi serta penyerahan SK Ijin Operasional Perguruan Tinggi Milik NU Bali, Institut Sains dan Teknologi Nahdlatul Ulama Bali (ISTNUBA).
Dalam kesempatan kali ini Ketua PWNU Bali, KH. Abdul Aziz, S.Pd.I dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur yang tak terkira serta ucapan terima kasih setinggi-tingginya atas berkenan hadirnya Menristekdikti dalam penyerahan SK Ijin Operasional ISTNUBA. Tak lupa, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah susah payah mengupayakan terbitnya SK tersebut. Dengan ini maka, Perguruan Tinggi ISTNUBA dapat langsung beroperasi menjaring calon-calon generasi intelektual bernafaskan Ahlussunnah Wal jamaah.
Untuk mendapatkan Ijin Operasional bisa dikatakan tidaklah mudah. Setidaknya, butuh waktu dua tahun untuk dapat melengkapi kelengkapan-kelengkapan dokumen sebagai acuan penerbitan SK. Dan dalam kurun waktu tersebut, segenap Jajaran ISTNUBA terus bekerja keras berkoordinasi serta menjalin komunikasi dengan berbagai pihak agar legalitas ISTNUBA segera terwujud . Hingga akhirnya pada hari ini jerih payah mereka terbayarkan dengan terbitnya SK Ijin Operasional.
H. Aziz juga memohon arahan kepada Menristekdikti agar setelah mendapat Ijin Operasional, ISTNUBA dapat berkembang dan bersaing di tengah masyarakat.
“Kami mohon arahannya agar institut berjalan lebih baik dan kita juga memiliki harapan tinggi agar ISTNUBA menjadi keunggulan dalam sektor pendidikan tinggi yang mampu bersaing di tengah-tengah masyarakat terutama teknologi yang selalu berkembang,” tandasnya.
Saat ini ISTNUBA mendapat ijin operasional dengan tiga program studi antara lain, Teknologi Informasi, Tehnik Lingkungan Dan Statistika. Ketua PWNU Bali berharap ke depan ISTNUBA mendapat SK untuk satu prodi unggulan yaitu Prodi Pariwisata. Mengingat pulau Bali terkenal dengan Destinasi Wisata yang mendunia, tentu prodi tersebut sangat diperlukan oleh masyarakat untuk mengelola sektor pariwisata di Indonesia.
“Ada satu prodi lagi namun belum nyantol terhadap prodi yang telah disetujui, yaitu Prodi Pariwisata. Ini adalah prodi yang ditunggu-tunggu masyarakat khususnya kalangan nahdliyin seluruh Indonesia,” pungkasnya.
(Muhlisin/Delda)
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.